PPIT HARBIN
Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok Cabang Harbin


Ketika Lagu INDONESIA RAYA berkumandang di Harbin
By: Indra Putra Salim
Luar biasa, inilah mungkin dua kata yang paling tepat diberikan kepada teman-teman pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Harbin - Tiongkok. Dengan jerih payah dan kerja keras selama lebih kurang empat bulan, akhirnya pada hari sabtu (14/6) bertempat di kampus Harbin Institute of Technoloy, acara budaya bertajuk Garuda Indonesia Unity in Diversity - Explore the True Wonders of Indonesia telah sukses diselenggarakan. Walaupun di tengah keterbatasan dan kendala yang ditemui selama proses persiapan, tidak disangka akhirnya mereka tetap mampu mengeluarkan yang terbaik.
Acara yang baru pertama kalinya digelar di Harbin ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi diantara pelajar Indonesia dan juga memperkenalkan Indonesia dari segi budaya, kuliner dan pariwisata. PPIT Harbin dalam hal ini sebagai pihak penyelanggara menggandeng Garuda Indonesia Airlines sebagai mitra utama dan juga Kedutaan Besar Indonesia di Beijing. Yessica Sie selaku ketua pelaksana acara menjelaskan bahwa pemilihan tema Unity in Diversity - explore the true wonders of Indonesia didasarkan pada slogan Bhineka Tunggal Ika (kesatuan dalam keberagaman) yang tercermin dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia serta sebagai upaya untuk menunjukan eksistensi masyarakat Indonesia kepada dunia melalui pegelaran budaya semacam ini.
Acara dibuka dengan pemutaran video tentang Indonesia hasil karya pelajar Indonesia di Harbin lalu disusul penampilan berupa tarian tradisional yang dibawakan oleh gabungan pelajar Indonesia dan juga pelajar asing. Beberapa tarian tradisional yang ditampilkan antara lain Indang Badinding, Yamko Rambe yamko dan Sajojo. Tidak lupa lagu Indonesia Raya juga turut dikumandagkan oleh paduan suara pelajar Indonesia dengan sangat hikmat sehingga membuat penonton yang hadir terkesima. Acara budaya ini dibagi kedalam tiga presentasi utama yang deselingi oleh pertunjukan tarian dan nyanyian serta peragaan busana Batik.
Presentasi pertama adalah tentang pariwisata Indonesia, dimana pengunjung mendapatkan banyak informasi mengenai destinasi wisata yang patut dikunjungi. Selain itu mereka juga diberikan tips dan trik yang perlu dilakukan jika ingin berwisata ke Indonesia sekaligus juga belajar beberapa Bahasa Indonesia yang umum digunakan seperti terima kasih dan apa kabar. Di sesi presentasi kedua yang membahas tentang kuliner Indonesia, pengunjung disuguhkan informasi yang menarik seputar kuliner Indonesia. Pengunjung juga diberi kesempatan untuk mencicipi masakan khas Indonesia yaitu Rendang, dan tidak ketinggalan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Bagus Bhirawa Putra selaku ketua PPIT Harbin periode 2013/2014.
Presentasi tentang budaya lebih memfokuskan kepada kekayaan budaya Indonesia mulai dari tarian, pakaian tradisional hingga rumah adat. Di akhir presentasi budaya, pengunjung diajak untuk bersama-sama menarikan tarian sajojo. Peragaan busana batik tradisional terbilang cukup unik, karena model yang terdiri dari para pelajar asing cukup piawai dan percaya diri dalam berjalan di atas catwalk bagaikan model professional.
Tak hanya itu, panitia juga menyiapkan stan khusus bertema Indonesia Market yang menjual berbagai barang-barang dan cinderamata khas Indonesia seperti baju Batik, baju Barong Bali, wayang kulit, topeng wayang, gantungan kunci dan masih banyak lagi. Menu makanan seperti nasi kuning, rendang, dan mie siap saji juga tidak ketinggalan dihidangkan dalam stan ini.
Seorang pelajar asing dari Uganda yang ikut menonton acara kebudayaan Indonesia ini, Laettia, melontarkan pujian dan apresiasi. “Acara yang sangat spektakuler. Saya tidak menyangka bahwa Indonesia mempunyai begitu banyak budaya yang sangat unik. Ini juga merupakan salah satu cara yang menarik untuk bertukar kebudayaan antar negara,” Imbuhnya. Salah satu pengunjung asal Amerika Serikat, Itha, juga menyatakan kekagumannya pada kekayaan budaya Indonesia, dan tidak menyangka bahwa pengunjung yang hadir sangat ramai.
Acara ini berhasil menarik minat 200 orang pengunjung yang mayoritas adalah pelajar asing dan juga beberapa staff pengajar di Harbin Institute of Technoloy. “Hal tersebut membuat kami senang karena selain bisa melepas rindu dan merasakan kembali suasana kampung halaman, acara ini juga dapat memperkenalkan keindahan budaya Indonesia ke mata dunia”, tutur Bagus.