top of page

Kedatangan KBRI di Harbin 

by Manuel Chandra

 

Ruangan rapat di Hotel Haiyunbingguan, siang itu, dipenuhi oleh mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Harbin, Tiongkok, yang serius menyimak paparan dari pejabat dan staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Pejabat dan staf KBRI yang datang pada acara tersebut antara lain adalah Bapak Priyanto Wibowo, yang bertindak sebagai Atase Pendidikan, KBRI Tiongkok. Bapak Santo Darmosumarto, yang bertindak sebagai Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Tiongkok. Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler diwakili oleh Ibu Dian Priheryanti Havid. Bapak Dedi Setiana yang bertindak sebagai Atase Imigrasi KBRI Tiongkok, beserta satu staf dari KBRI Tiongkok.

 

Acara dibuka dengan paparan sekaligus sambutan dari  Bagus Bhirawa, selaku Dewan Pembina PPIT cabang Harbin. Ia menjelaskan secara rinci tentang sejarah kota Harbin, universitas tempat mahasiswa Indonesiamenimba ilmu di sekitar Harbin dan menjelaskan secara singkat pembentukan PPIT Harbin serta kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh PPIT Cabang Harbin dalam kurun waktu satu tahun terakhir. 

 

Sesudah kata sambutan dan presentasi yang diberikan oleh Bagus Bhirawa, sesi selanjutnya adalah pemaparan dari para narasumber yaitupejabat dan staf  dari KBRI Tiongkok. Sesi pertama semua peserta mendengarkan paparan dari Bapak Priyanto Wibowo selaku Atase Pendidikan KBRI Tiongkok. Beliau menjelaskan pentingnya untuk sesegera mungkin melakukan verifikasi ijazah setelah lulus dari perguruan tinggi di Tiongkok agar ijazah tersebut dapat digunakan secara syah di Indonesia. Tidak lupa, beliau juga menjelaskan secara detail tentang tata cara mendapatkan beasiswa dari pemerintah Tiongkok.

 

Sesi pemaparan kedua disampakan oleh Bapak Dedi Setiana, selaku Atase Imigrasi KBRI Tiongkok. Beliau menyampaikan bahwa dengan lugas, bahwa paspor bisa diibaratkan sebagai “nyawa” bagi seseorang warga negara yang sedang melakukan aktifitas (kerja, sekolah ataupun rekreasi) di luar negeri. Paspor adalah indentitas seseorang dan hanya dimiiki orang tersebut. Identitas, menunjukkan sesuatu yang unik, dan menjadi pembeda antara satu orang dengan orang yang lain.

 

Pengindentikan seseorang dapat dilakukan sekalipun orang tersebut melakukan perubahan pada wajahnya (misal: operasi plastik;Red) yaitu melalui penarikan dari mata dengan tiga sudut titik wajah manusia. Sudut tersebut tidak akan berubah sekalipun seseorang melakukan operasi plastik.

 

Paparan ketiga disampaikan oleh Ibu Dian Priheryanti Havid, yang bertugas sebagai Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler . Beliau menyampaikan bahwa lapor diri diwajibkan bagi warganegara Indonesia yang berada di luar negeri untuk mendata masyarakat Indonesia sekaligus untuk mempermudah penanganan jika tersandung masalah hukum. Pesan bagi semua pelajar dan semua orang di Indonesia yang sedang berada di Tiongkok adalah, agar kita semua sebisa mungkin tidak terkena masalah hukum di Tiongkok. 

 

Sesi pemaparan terakhir disampaikan oleh Bapak Santo Darmosumarto selaku Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Tiongkok. Beliau mengaharapkan semua warga negara Indonesia yang berada di Tiongkok dapat mempromosikan Indonesia seutuhnya, melalui aneka ragam media yang tersedia, agar Indonesia dapat dikenal lebih luas. Dampak dikenalnya sebuah negara maka nilai jual dari negara tersebut akan semakin tinggi dan tentu saja, pendapatan perkapita Indonesia akan meningkat. Inilah yang ingin dicapai oleh pemerintah Indonesia, sehingga semua warga negara Indonesia yang sedang berada di luar negeri diharapkan memberikan kontribusi mempromosikan Indonesia.

 

Selesai paparan, semua peserta diberikan waktu jeda 15 menit untuk bersilaturahmi dan menikmati camilan yang telah disediakan. Sesi tanya jawab diawali dengan pertanyaan saudari  Natalinda Nainggolan (Nata), dimana dia mempunyai masalah yakni visa hanya diberikan oleh Pemerintah Tiongkok selama 1 tahun, dikarenakan masa habis paspornya hanya sampai 2017, sementara dia akan menempuh studi di  Harbin Normal University selama 4 tahun.  Banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh rekan-rekan pelajar dan mahasiswa Indonesia yang lain, sehingga tidak terasa senja pun telah tiba, penanda acara ini akan segera dipungkasi. Acara ramah tamah dengan pejabat dan staf KBRI Tiongkok, diakhiri dengan pertunjukan musikal dari Farell dan Nanda yang melantunkan lagu Balonku Ada Lima,  Indonesia Tanah Air Beta, dan Bengawan Solo. Tidak lupa, sebagai simbol rasa terimakasih kami dari PPIT Cabang Harbin, penyerahan cinderamata khas Kota Harbin kepada semua pejabat dan staf KBRI Tiongkok.

 

bottom of page