Satrianawati
Harbin Normal University
Ahmad Dahlan University

Gambar 1. Hasil PISA 2018
Program OECD untuk Penilaian Siswa Internasional atau Program International of Student Assessment (PISA) meneliti apa yang siswa ketahui dalam membaca, matematika dan sains, dan apa yang dapat mereka lakukan dengan apa yang mereka ketahui. Ini memberikan penilaian internasional yang paling komprehensif dan ketat dari hasil belajar siswa hingga saat ini. Hasil dari PISA menunjukkan kualitas dan kesetaraan hasil belajar yang dicapai di seluruh dunia, dan memungkinkan pendidik dan pembuat kebijakan untuk belajar dari kebijakan dan praktik yang diterapkan di negara lain. Hasil penilaian Programme for International Student Assessment (PISA) terkait tingkat literasi membaca siswa di Indonesia tahun 2021 masih rendah. Di lingkup negara ASEAN, skor PISA Indonesia hanya lebih baik dari Filipina. Bahkan, provinsi DKI Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta jauh lebih baik dari skala nasional. Hasil PISA Indonesia berada pada level 2. Adapun rentan skor Indonesia sampai 2018, yaitu

Gambar 2. Hasil PISA Indonesia
Skor PISA mengungkapkan tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah selama 10 tahun terakhir cenderung stagnan. Hal ini dikarenakan:
Berdasarkan hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik 2019 merilis data yang menyebutkan hanya sekitar 13,02 persen penduduk usia lima tahun ke atas yang datang ke perpustakaan. Bahkan, dominasi bacaan yang dibaca mereka ketika mengunjungi perpustakaan adalah buku pelajaran (80,83 persen), selain kitab suci (73,65 persen).
Kurangnya ragam bahan bacaan yang dibaca siswa juga berdampak pada rendahnya aktivitas literasi membaca secara nasional.
Berdasarkan dua factor tersebut, Indonesia harus lebih banyak belajar dari system pendidikan Negara-negara yang berhasil mempertahankan skor PISA. Misalnya China dan Singapura.
Pemerintah Singapura membantu dan mempersiapkan siswa untuk lingkungan sosial ekonomi yang lebih kompleks dan menuntut abad kedua puluh satu. Pemerintah memastikan bahwa siswa ditempatkan dengan baik dan dipersiapkan dengan baik untuk memenuhi tuntutan yang muncul dari ekonomi global berbasis pengetahuan. Karena itu, evolusi pendidikan yang dilakukan adalah merubah system pendidikan dengan cara mengadopsi paradigma pendidikan berbasis nilai yang berpusat pada siswa. Siswa ditransformasikan untuk focus pada pembelajaran dari kuantitas ke kualitas. Sedangakan untuk peletakkan dasar utama penanaman nilai dilakukan pada 4 komponen yaitu sekolah, siswa, guru, dan orang tua. Adapun nilai yang ditanamkan adalah:
Setiap sekolah adalah sekolah yang bagus;
Setiap siswa adalah pembelajar yang aktif;
Setiap guru adalah pendidik yang peduli pada siswa;
Setiap orang tua adalah orang tua yang mensupport anak
Penanaman nilai tersebut dalam proses pembelajaran adalah menanamkan tingkat kesetaraan yang besar antara instruktur dan siswa. Pembelajaran dilakukan dengan berbasis pada kasus. Dalam analisis pemecahan kasus tidak ada jawaban yang benar atau salah, Tetapi ada beberapa solusi yang lebih baik atau lebih buruk dari tanggapan dan diskusi kasus yang dilakukan. Hal ini akan mengungkapkan bahwa guru menjadi fasilitas diskusi bukan mendominasi.
Studi kasus dibuat dengan baik menangkap kompleksitas realitas dan menantang pelajar untuk mengatasinya dengan semua keterampilan dan sumber daya yang relevan yang siswa miliki.
Upaya menangani suatu kasus dapat dilakukan secara individu dan kolektif. Penanganan yang berbeda memberikan pembelajaran kepada siswa untuk menyerap dan menyampaikan informasi. Upaya ini menjadikan siswa terlatih untuk memahami dan menilai kompleksitas realitas dalam membuat keputusan yang sulit. Harapannya dengan mengembangkan metode studi instruksi dalam pembelajaran dapat sangat kuat dalam membantu siswa mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk menangani masalah dunia nyata yang kompleks dan tidak terstruktur.
Berbeda dengan Singapura, China sangat terkenal dengan upayanya melakukan modernisasi Pendidikan Dasar. Peningkatan kualitas guru, perbaikan sarana dan parasarana, penyediaan fasilitas dilakukan secara berkala tegas dan berkelanjutan. Untuk penjelasan tentang China dapat dilihat dari artikel sebelumnya tentang Fokus Pendidikan China menuju 2035. (link lihat artikel sebelumnya)
Sumber:
Wong, Benjamin., Hairon, Salleh, & Tee Ng, Pak. 2019. School Leadership and Educational change in Singapore. Singapore: Springer.
PISA Results. https://www.oecd.org/pisa/publications/pisa-2018-results.htm.
Fahdi Fahlevi .Tingkat Literasi Siswa Indonesia di Peringkat PISA Masih Rendah, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/03/22/kemendikbud-tingkat-literasi-siswa-indonesia-di-peringkat-pisa-masih-rendah.
Commentaires