
Satrianawati
Harbin Normal University
Ahmad Dahlan University
Dalam dunia pendidikan, kurikulum menjadi kunci untuk menentukan kualitas lulusan pendidikan. Curriculum berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu: “Curier” artinya “pelari “Currere” artinya tempat berpacu (lintasan) Curriculum didefinisikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh pelari (Oliva, 1992). Olehnya itu, kurikulum menjadi alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan.
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan Indonesia telah mengalami 11 kali perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, dan yang sedang berlangsung sekarang kurikulum 2013. Perubahan tersebut merupakan akibat dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Setiap perubahan kurikulum selalu dilakukan evaluasi. Karena itu seringnya perubahan menjadi hal yang sulit untuk para guru sebagai pelaksana di lapangan. Adapun gambar perubahan kurikulum Indonesia.

Gambar Pergantian Kurikulum di Indonesia (Laporan Mentri Pendidikan Muhammad Nuh, 2015)
Hal ini berbeda dengan China, Pada Mei 2018, China baru tiga kali berganti kurikulum. Berikut perubahan kurikulum China beserta alasannya:
Pada akhir "Revolusi Kebudayaan" (文革) atau wenhua gaige, tahun 1977 hingga 1985, kekuatan kurikulum sangat terpusat di pemerintah pusat, dan kurikulum hampir sepenuhnya diputuskan oleh negara. Baik pemerintah daerah maupun sekolah tidak memiliki kekuatan untuk membuat keputusan kurikulum, tetapi hanya dapat menerapkan keputusan negara.
Pada Tahun 1985-1999, Pemerintah China mewajibkan “pendidikan wajib sembilan tahun”, pendidikan dasar harus diawasi oleh tanggung jawab lokal, prinsip manajemen klasifikasi, undang-undang pendidikan wajib Republik Rakyat Cina diumumkan pada tahun 1986, dalam bentuk ketentuan hukum dari pendidikan wajib sembilan tahun, untuk menjamin anak-anak usia sekolah dan remaja menerima hak pendidikan wajib, lebih memperdalam reformasi, termasuk penyediaan buku teks sekolah dasar dan menengah ditentukan oleh negara karena terikat dengan system sebelumnya.
Pada awal abad ke-21, waktu China untuk merebut kesempatan sejarah, lebih lanjut mempromosikan pendalaman reformasi kurikulum, menyesuaikan dan mereformasi sistem kursus, struktur, konten, dan mengatur sistem kursus pendidikan dasar yang baru, bereksperimen dengan kurikulum nasional, kurikulum lokal dan kurikulum sekolah, biarkan kekuatan badan utama yang berbeda secara aktif berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kurikulum, pengembangan kurikulum dan proses implementasi kurikulum.
Dilihat dari aspek tersebut, Indonesia dan China sangat berbeda dalam menentukan perubahan. Sehingga, berbagai perspektif dan spekulasi orang sangat berbeda tentang Indonesia. Misalnya Indonesia itu terlalu dinamis. Pergerakan politik langsung mengarah pada perubahan kurikulum pendidikan. Sehingga tidak heran kalau di Indonesia ada slogan “ganti mentri ganti kurikulum”. Sedangkan China penuh dengan kehati-hatian dan melakukan perubahan secara utuh dan menyeluruh sehingga tidak dengan serta merta mengubah setiap keputusan yang telah diambil.
Untuk diketahui pula, saat ini Indonesia sedang melaksanakan program independence learning. Dalam hal ini pemerintah memberikan kesempatan kepada perguruan tinggi atau kampus untuk melakukan pertukaran mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk membantu menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Lalu apakah learning independence program kurikulumnya berganti? Jawabannya tentu tidak, hanya perubahan implementasi systemnya dimodifikasi menyesuaikan kebutuhan Negara. Tetapi berdasarkan survey 8 dari 10 orang guru mengatakan rasanya seperti mengganti kurikulum.
References
Muhammad Nuh (Mentri Pendidikan Republik Indonesia 2009-2014). Sketsa Pendidikan Indonesia. Pada Seminar Nasional Pendidikan Sains 24 Januari 2015 dengan tema “Pembelajaran dan Penilaian Sains Sesuai Tuntutab Kurikulum 2013”. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Oliva, Peter F. (1992). Developing the curriculum. Third edition. New York: HarperCollins Publishers Inc.
Satrianawati. 2014. Public Perception of Changes in The Curriculum. International Seminar “SOCIAL, POLITICS, HISTORY, AND EDUCATION for Schools and Societies”. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 1-2 Dec 2014.
中国一共进行了几次课程改革. Available from https://www.yebaike.com/22/1070096.html.
Comentarios