Satrianawati
satrianawati@pgsd.uad.aicd
Harbin Normal University
Ahmad Dahlan University
Kegiatan pembelajaran saat ini terus mengalami perubahan. Perubahan mengarah kepada dimanfaatkannya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pembelajaran. Untuk pembelajaran, saat ini dilakukan dengan proses blended learning. Hal ini dilakukan untuk keamanan semua orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Istilah Blended Learning secara ketatabahasaan terdiri dari dua kata yaitu Blended dan Learning. Kata Blend berarti “campuran bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik” (Collins Dictionary), atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan (Oxford English Dictionary) (Heinze and Procter, 2006: 236), sedangkan Learning memiliki makna umum yakni belajar, dengan demikian sepintas mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran, atau penggabungan antara satu pola dengan pola yang lainnya. Yang menjadi pertanyaan adalah apa yang dicampurkan? Elenena Mosa (2006) menyampaikan bahwa yang dicampurkan adalah dua unsur utama, yakni pembelajaran di kelas dengan tatap muka secara konvensional (classroom lesson) dengan pembelajaran secara online.

Gambar 1. Model Blended Learning
Pembelajaran dengan metode blended learning memungkinkan untuk dilakukan karena jumlah siswa dan guru yang berinteraksi langsung dalam kelas sangat sedikit. Selain itu siswa yang belajar online tetap juga tidak ketinggalan. Berikut ini adalah salah satu persiapan perkuliahan Blended Learning di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

Gambar 2. Persiapan Perkuliahan Blended Learning
Permasalahannya adalah di tengah kondisi masyarakat yang kelelahan dengan perilaku Pandemic, pembelajaran dengan Blended learning kemungkinan tidak akan bertahan lama. Apalagi saat ini kondisi perang antara Ukraina dan Rusia yang sangat jauh dari aturan protokol kesehatan. Siswa mulai akan bertanya dan terus bertanya, seberapa lama kita menahan diri untuk tidak terlibat langsung dalam pembelajaran. Ataukah kita harus memilih satu diantara dua pilihan, yaitu online dan ofline. Siswa yang memilih pembelajaran online akan mengikuti kelas online. Di sisi lain siswa yang memilih pembelajaran ofline akan hadir di kelas dan berinteraksi langsung dengan guru. Lalu apakah perilaku proses pembelajaran dapat menghentikan penyebaran virus?
Tentu tak ada yang dapat memastikan apalagi perang yang terjadi banyak merusak lingkungan, pencemaran udara. Ini menggambarkan kita tak dapat menentukan kita menghirup udara sehat atau tidak. Disisi lain yang perlu kita pahami adalah arah angin tak dapat ditentukan secara pasti. Oleh karena itu, tetap jaga kondisi kesehatan dan peliharalah lingkungan di sekitar kita agar kenyamanan dalam belajar dapat kita wariskan ke generasi berikutnya.

Gambar 3. Kondisi Terkini dan Harapan Pembelajar
Comments